Rabu, 04 Maret 2009

Facebook oh... Fesbok...

Siapa sih yang gag kenal Facebook atau biasa disingkat FB ini. Pesaing dari FS ini tampaknya lebih unggul dan membumi sekarang. Orang menjadi facebook addict seiring dengan mudahnya akses internet, yang bisa dibilang anywhere and anytime. Dari yang sekadar update status sampai yang membalas "wall" teman hampir dilakukan setiap waktu, apalagi dengan masuknya Blackberry yang disusul dengan iPhone, penyedia layanan push mail. Tapi tahukah kamu sisis lain di balik boomingnya fb?

Kalau ngomongin manfaatnya, bisa jadi gag bakal ada habisnya. Bertemu dengan kawan lama merupakan kabar yang sering terdengar dari situs itu, atau promotor sebuah event tertentu yang menjadikannya ajang publikasi bahkan kampanye para caleg untuk melenggang ke kancah perpolitikan pun bisa dilakukan disini.

Tapi, dibalik semua hal positif itu, sbetidaknya ada beberapa berita yang mengejutkan dari meledaknya fb di dunia maya, yang kebanyakan memang berita yang berasal dari luar negri. Saya termasuk orang yang sering mengakses detik.com, nah di situ beberapa kali berita yang tidak enak muncul.

Berita yang masih bisa saya ingat antara lain adalah kisah seorang pegawai yang dipecat gara-gara mengeluh tentang pekerjaanya, padahal si pegawai tidak menyebutkan tempat ia bekerja. Kemudian berita tentang perceraian, ceritanya sang suami menulis bahwa ia telah bercerai dengan istrinya, berita yang bahkan belum ia sampaikan kepada isterinya ini segera menyebar ke semua teman dan koleganya. Istrinya yang mendengar berita ini langsung syok karena menurutnya suaminya belum pernah sekalipun membicarakan hal ini sebelumnya. Yang paling dramatis adalah pengumuman kematian seorang model, sang model gantung diri stelah memberikan pernyataan di facebooknya bahwa dia akan bunuh diri. Menurut ibunya dia memposting kematiannya dengan harapan agar bisa dikenang oleh orang banyak.

Apakah sebegitu tragisnya hingga seseorang harus memposting perasaan dan penderitaannya. Memang benar bahwa dunia maya adalah tempat terbaik untuk berkeluh kesah tanpa harus susah-susah mencari pendengar yang setia, bahkan jika beruntung kita bisa mendapat perhatian dari orang lain tentang masalah kita. Mungkin inilah realita kehidupan sekarang dimana orang merasa lebih nyaman ketika berhubungan dengan orang lain melalui perantara hasil perkembangan ilmu pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar