Kamis, 03 September 2009

Apakah Saya 'Murtad'...??



25 Juli, terakhir kali ngupdate nulis disini, kalau diitung-itung dengan metode penghitungan garis bengkok (lho....!!) berarti udah 40 hari (serius ny ngitungnya, kok pas gitu..). Selama 40 hari berpaling, apakah saya bisa dikatakan sebagai blogger 'murtad'?.


ha...ha...ha...ha..., terlalu dini sepertinya, buktinya saya kembali ke cinta pertama saya lagi, walaupun belum bisa meninggalkan selingkuhan saya 'twetie'. Bahkan saya berusaha mengakurkan mereka biar gak berantem. Buktinya saya mengenalkan si pacar kedua saya ini sama si pacar tua, meskipun sih di kandang pacar tua, si pacar muda mendapatkan sedikit intimidasi yaitu ketidaksingkronan antara kejadian di rumah pribadi si pacar muda dengan yang saya pajang di sini alias updatenya lama banget padahal di rumah si pacar muda, selalu up to date gak pernah telat.

Kalau dibilang 'murtad' atau bahasa halusnya berpaling sih sebenarnya memang benar, saya berpaling dari blog tetapi tidak sepenuhnya hilang, saya cuma mencoba yang lebih simple alias microblog. Tetapi balik lagi ke esensi awal saya memacari 'barang-barang' macam seperti ini adalah sebagai tempat sampah atau mungkin lebih tepatnya media buat 'nyampah', karena saya merasa setahun belakangan ini saya jadi sangat ansos, dari yang tadinya juru kunci kampus sekarang jadi 'kupu-kupu' sejati. Saya butuh media seperti 'pensieve' dimana saya bisa mengeluarkan sebagian isi dari otak saya untuk diganti dengan materi-materi yang lebih penting. Karena saya menyadari bahwa 'hardisk' otak saya memang kecil, sehingga hanya hal-hal penting saja yang seharusnya saya simpan sendiri di otak sedangkan yang lain harus dibuang, dishare dengan yang lain, mengingat kodrat saya adalah sebagai mahluk individu sekaligus sosial.

Melihat, menimbang, alasan diatas maka sebenarnya 'pacar' maupun 'selingkuhan' saya yang lain, merupakan suatu proses dimana saya mencari media mana yang paling cocok atau sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi yang begitu kompleks dan fluktuatif, karena jujur, saya tidak menemukan media itu di dunia nyata saat ini.

Saya ternyata bukan tipe orang yang bisa beradaptasi dengan perubahan yang begitu drastis dengan cepat. Saya tidak bisa menyalahkan diri saya sendiri karena masalah pemikiran dan selera adalah sesuatu yang sangat sulit dirubah secara instant, apalagi jika saya sudah merasa nyaman dengan situasi dan kondisi tertentu. Mungkin saat ini di dunia maya lah tempat yang cocok untuk sekadar 'nyampah', meskipun cuma komunikasi satu arah, tetapi setidaknya saya bisa sedikit merasa 'plong' setelah mengais-ngais sampah, tidak melulu sendiri tetapi mungkin bersama maya-maya yang lain. Inilah pembelaan atas kemurtadan saya....;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar