Senin, 08 Juni 2009

Aku dan Bulan



Kata para ahli ketika purnama datang, terjadi kekuatan grafitasi antara bulan dan matahari yang sangat kuat sehingga menyebabkan di laut terjadi pasang yang tinggi. Mungkin kekuatan ini juga yang sering membuatku betah berlama-lama memandangi bulan yang sedang bercahaya sempurna.

Terlebih lagi saat beberapa special moment yang kulalaui selalu ada bulan menemani. Bulan selalu hadir saat aku sedang bersama sahabat-sahabatku, melewati malam bersama. Berbagi cerita tentang arti sebuah hidup dan persahabatan.

Aku suka bulan ketika sore sedang beranjak menjadi malam, cahayanya masih orange, warnanya menyatu dengan lampu-lampu jalan di Jogja yang rata-rata berwarna kuning, it's absolutely very beautiful. Aku betah berlama-lama duduk di balkon rumah memandangi bulan yang masih malu-malu bersembunyi di balik pohon mangga tetangga sembari menghabiskan segelas teh hangat sambil sesekali diselingi oleh deru mesin pesawat yang mengaburkan suara radio di kamarku.

Ketika tengah malam beranjak, suara kendaraan di tengah kota mulai berkurang, kehidupan malam pun baru dimulai. Aku tertarik dengan bulan dengan siluetnya mirip sekali dengan air yang beriak, menyerupai tata surya dengan bulan sebagai pusatnya dan bintang bertebaran di sepanjang orbitnya masing-masing. Cahayanya yang putih menyeruak masuk melalui kisi-kisi kaca kamarku ketika selimut yang lembut mulai membungkus tubuhku, seakan menemaniku di dalam hari yang gelap.

Bulan seakan-akan menghubungkanku dengan semua orang dekatku, dimanapun mereka melihat bulan, seperti salah petikan lagu ost. kambing jantan "lihatlah bulan yang sama agar kita terasa dekat". Bulan juga selalu mengingatkan rasa kesendirianku, membuat otakku seperti memutar kembali rekaman-rekaman yang sangat indah bersama orang-orang terdekat. I hope that someday, i can enjoy the moon with my special person. It can be you?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar